ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.W KHUSUSNYA NY.N DENGAN TBC DI RT 3 RW I KELURAHAN SAMBIROTO KECAMATAN TEMBALANG SEMARANG
Skenario
Keluarga Tn. W(43),memiliki 3 orang anak yaitu
An.D(13)peremuan,An.F(10)perempuan,An.S (2) perempuan.
TINJAUAN
KASUS
A. Pengkajian
1.
Data Umum
a.
Nama KK : Tn. W
b.
Alamat : Ds.sambiroto kecamatan tembalang semarang
c.
Pekerjaan KK : Pedagang
d.
Pendidikan : SD
e.
Komposisi Keluarga :
No
|
Nama Anggota Keluarga
|
JK
|
Hubungan dengan KK
|
u
m
u
r
|
Pendidikan
|
Pekerjaan
|
Imunisasi
|
||||||||||||
BCG
|
DPT
|
Polio
|
campak
|
Hepatitis
|
|||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|||||||||
1
|
Tn. W
|
L
|
KK
|
43
|
SD
|
Pedagang
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
2
|
Ny. N
|
P
|
Istri
|
40
|
SD
|
Pedagang
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
3
|
An. D
|
P
|
Anak ke
1
|
13
|
SMP
|
Pelajar
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
4
|
An. F
|
P
|
Anak ke
2
|
10
|
SD
|
Pelajar
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
5
|
An. S
|
P
|
Anak ke
3
|
2
|
-
|
-
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
Genogram
|
|
: laki-laki
: perempuan
: meninggal
: hubungan dengan keluarga
: nikah
: tinggal serumah
: klien
Dari genogram diatas, dapat disimpulkan
dari ibu Tn.W meninggal karena mengalami penyakit hipertensi 2004, bapak Tn.W
meninggal karena sudah tua tahun 2001. Bapak Ny.N meninggal karena sakit DM
tahun 2003, Ibu Ny.N meninggal karena jatuh di kamar mandi tahun 2007. Kakak
Ny.N mengalami TB Paru pada tahun 2007, lalu dia rutin menjalani pengobatan TBC
selama 6 bulan dan dinyatakan sembuh.
f. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. W
termasuk tipe keluarga inti (nuclear famila) karena di dalam satu rumah
terdapat ayah, ibu dan anak.
g. Suku Bangsa
Bahasa yang
digunakan keluarga Tn. W adalah bahasa Jawa, kadang juga bahasa Indonesia,
karena keluarga Tn. W berasal dari Jawa, dalam keluarga tidak ada pantangan
makanan apapun, yang penting makanannya halal, keluarga Tn.W pada jam makan
pagi dan malam hari pasti makan bersama-sama, tetapi sebelum makan Ny.N nyuapin
An.S.
h. Agama
Keluarga Tn.
W beragama Islam semua, Tn. W dan Ny. N
dalam menjalankan ibadah 5 waktu, tapi anaknya dalam melakukan ibadah jarang
ataupun terkadang-kadang, kalaupun melakukan ibadah, itupun secara
sendiri-sendiri, keluarga Tn.W tidak mempercayai paranormal atau sebagainya.
i.
Status Sosial Ekonomi Keluarga
Tn.
W adalah seorang pedagang toko di pinggiran jalan, penghasilan Tn. W per bulan
kira-kira Rp. 1.100.000,00 untuk kebutuhan sehari-hari pun terpenuhi, sedangkan
pengeluaran di keluarga Tn. W ± 800.000 ribu, dan sisanya ditabung,
Keluarga
Tn. W ketika berobat mengambil uang dari tabungannya. Dilihat dari penghasilan
keluarga setiap bulannya, keluarga tersebut mempunyai status sosial ekonomi
cukup.
j.
Aktivitas Rekreasi Keluarga
Aktivitas
Rekreasi dalam rumah tangga selama ini dilakukan dengan berkumpul bersama
keluarga sambil nonton TV. Aktivitas Rekreasi di luar rumah, menunggu, hari
libur, kadang keluarga Tn. W jalan-jalan ke tempat wisata sekitar Semarang. Kadang juga jalan-jalan ke mal. Ketika di
malam hari keluarga Tn. W jenuh di rumah, keluarga cari makan malam di luar
rumah, untuk menghilangkan kejenuhan.
2.
Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a.
Tahapan perkembangan keluarga saat ini
Pada saat ini keluarga Tn. W sedang berada pada
tahap perkembangan keluarga yaitu pada tahap keluarga dengan anak usia sekolah.
Tugas perkembangan pada keluarga Tn. W yang dapat terpenuhi tugasnya adalah:
1) Membantu bersosialisasi anak terhadap
lingkungan luar rumah, sekolah dan lingkungan lebih luas (yang tidak / kurang
diperoleh dari sekolah atau masyarakat)
2)
Mempertahankan keintiman pasangan
3)
Memenuhi kebutuhan yang termasuk biaya kehidupan dan
kesehatan anggota keluarga.
b. Tugas Tahapan Perkembangan yang Belum
Terpenuhi
1) Mempertahankan keintiman pasangan
Tn. W dan Ny. N juga selalu menjaga
keintiman pasangan, pembagian peran dan kegiatan rumah tanggapun terpenuhi.
2) Membantu istri yang sedang sakit untuk
sering berobat.
c.
Riwayat Keluarga Inti
Keluarga
mengatakan tidak ada anggota keluarga yang pernah sakit serius, baru Ny.N saja
yang mengalami penyakit serius, yang biasa diderita keluarga hanya batuk panas
dan pilek saja. Keluarga juga mengatakan kalau semua anaknya dari waktu kecil
diberikan imunisasi dasar lengkap.
d. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa
kakak dari Ny. N pernah mengalami penyakit TB Paru dan minum OAT selama 6 bulan
akhirnya bisa sembuh, dan ibu dari Tn. W telah meninggal karean mempunyai
riwayat hipertensi. Ny. N ketika mengeluh sakit dada disebelah kiri dan batuk
sampai satu bulan lebih, akhirnya diperiksakan di Rumah Sakit Islam Sultan
Agung Semarang, Ny. N enggan didiagnosa menderita TBC Paru, Ny. N mendapat
terapi dan mengikuti pemeriksaan rontgen, dan klien juga mendapat therapi minum
OAT selama 6 bulan teratur. Tn. W dan anak-anaknya pun ikut diperiksakan,
tetapi hasilnya negatif.
3.
Data Lingkungan
a.
Karakteristik Rumah
Rumah Tn. W
terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, 3 kamar tidur, ruang gudang, ruang
dapur, ruang motor, ruang kamar mandi.
Cara
pengaturan perabot rumah tangga kurang rapi, kebiasaan merawat rumah di sapu
kali sehari, ukuran rumah 9 x 6 m2, tipe rumah permanen, atap terbuat dari
genting, lantai terbuat dari keramik, fentilasi Cuma di depan ruang tamu.
Kondisi ruangan berantakan banyak mainan pada berceceran dan keluarga kalua
mandi pakai air pam.
b.
Denah rumah
|
|||||||
|
|||||||
c.
Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Lingkungan
tetangga umumnya penduduk asli Tlogosari, dan ada yang dari pendatang, hubungan
antar penduduk cukup baik. Tn. W selalu mengikuti acara perkumpulan maupun
acara yang lain di lingkungan sekitar rumah. Ny. N juga selalu mengikuti acara
perkumpulan maupun acara yang lain di lingkungan sekitar rumah.
d.
Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. W
adalah penduduk asli di daerah Tlogosari. Ny. N dan Tn. W adalah penduduk asli di daerah Tlogosari. Ketika
Ny. N dan Tn. W menikah sampai dengan sekarang yang sudah mempunyai 3 anak,
mereka tetap tinggal di Tlogosari.
e. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
di dalam masyarakat Ny. N selalu mengikuti arisan
dan perkumpulan bersama masyarakat. Tn. W juga selalu mengikuti acara yang ada
disekitar rumah, Ny. N dan Tn. W dan An. D dapat bersosialisasi dengan
orang lain secara baik. Ny. N merasa
malu mempunyai penyakit TB Paru dan Ny. N masih tetap bersosialisasi dengan
masyarakat yang lain. An. D juga dapat bergaul dengan baik dengan teman-teman
sebayanya di rumah. An.D dapat bersosialisasi dengan masyarakat yang
lain.
f. Sistem pendukung keluarga
Jarak rumah klien dengan tetangga
terdekat sekitar 3-5 meter, didepan dan samping kanan rumah terdapat jalan
desa. Disamping rumah terdapat tanaman, dibeberapa ruangan di rumah terdapat
tumpukan barang-barang yang kurang tertata dengan rapi.
Sarana komunikasi dan transportasi Untuk berhubungan dengan keluarga maupun
tetangga yang jauh Tn. A N dan Ny. P berhubungan dengan menggunakan telephone.
Untuk keperluan transportasi menggunakan
sepeda motor.
Fasilitas hiburan Keluarga memiliki pesawat televisi yang terletak di ruang
tamu sebagai fasilitas hiburan.
4.
Struktur Keluarga
a.
Pola Komunikasi Keluarga
Pola
komunikasi dalam keluarga Tn. W pada komunikasi yang digunakan setiap
hari-harinya oleh keluarganya adalah komunikasi terbuka dengan menggunakan
bahasa jawa dan Indonesia. Keluarga Tn. W selalu membiasakan setiap anggota
keluarganya bebas menyampaikan pendapat, keluhan, masukan meskipun berupa
kritikan ataupun saran. Setiap anggota keluarga dapat menyampaikan
permasalahannya. Anggota keluarga bertemu setiap hari sehingga dapat
berkomunikasi setiap hari.
b.
Struktur kekuatan keluarga
Keluarga
Tn. W dalam mengambil suatu keputusan adalah dari hasil musyawarah bersama.
c.
Struktur Peran
a. Tn. W
Peran formal: Tn.W berperan sebagai anggota
masyarakat dan sebagai pemandu minum obat.
Peran non formal sebagai kepala keluarga, suami
dan pencari nafkah keluarga.
b. Ny. N
Peran formal: Ny. N masih aktif sebagai anggota
masyarakat dan perkumpulan ibu-ibu dilingkungan tempat tinggalna seperti arisan
dan pengajian yang diadakan setiap dua minggu sekali dan membantu Tn. W untuk
berjualan.
Peran informal : sebagai ibu rumah tangga dan ibu.
c. An. D
Peran formal: masih sekolah di SMP.
Peran informal : sebagai anak dan makan.
d. An. F
Peran formal: masih sekolah di SD
Peran informal: sebagai anak dan adik.
e. Nilai dan norma keluarga
Keluarga menyakini bahwa kesehatan sangat penting
dan harus dijaga, sehingga keluarga membiasakan cuci tangan sebelum makan,
menjaga kebersihan dan memperhatikan kecukupan gizi dalam kelaurga. Keluarga
Tn. W juga memegang norma-norma yang berlaku di masyarakat, jika ada anggota
keluarga yang agak menyimpang perilakunya, maka anggota keluarga yang lain akan
mengingatkannya.
5.
Fungsi Keluarga
a.
Fungsi Afektif
Keluarga Tn. W
saling menyayangi, menghormati, memberikan perhatian dan kasih sayang antar
anggota keluarga yang lain. Ny. N menyatakan sedih sekali jika ada salah satu
anggota keluarganya yang mempunyai masalah.
b.
Fungsi Sosial
Tn. W dan Ny.
N aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. Salah satunya adalah pengajian dan
arisan. Hubungan keluarga dengan masyarakat baik.
c.
Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga
mengatakan sedikit sekali pengetuannya tentang kesehatan karena pendidikan
sampai di SD. Keluarga belum mampu mengidentifikasi masalah kesehatan yang
terjadi bila ada anggota keluarga yang sakit. Keluarga belum mampu mengambil
keputusan yang tepat bila ada anggota keluarga yang sakit. Keluarga belum mampu
merawat anggota keluarga dengan tepat bila ada anggota keluarga yang sakit.
Keluarga belum mampu mamodifikasi lingkungan yang tepat untuk menunjang
kesehatan keluarga. Keluarga belum mampu memanfaatkan layanan fasilitas
kesehatan yang tepat untuk menunjang kesehatan keluarga.
d.
Fungsi Reproduksi
Keluarga
mengatakan tidak akan mempunyai anak lagi karena sudah merasa anaknya cukup
dengan 3 orang anak saja dan sekarang fokus untuk membesarkan anaknya.
e. Fungsi
Ekonomi
Keluarga
mengatakan penghasilannya dan usahanya sekarang masih cukup untuk memenuhi
kebutuhan anggota keluarga. Keluarga membuka toko dijalan gajah untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
6. Stresor dan Koping Keluarga
a.
Stresor
jangka pendek dan jangka panjang
Keluarga Tn.W mengatakan jarang mengalami stress
yang sifatnya berkepanjangan, kadang dibuat stres dengan perilaku anak-anaknya
tetapi hal tersebut jarang terjadi.
b.
Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Keluarga
mengatakan kadang jengkel bila melihat tingkah anaknya yang tidak menurut ketika dinasehati tetapi
tetap sabar menanggapi itu semua.
c.
Strategi koping yang digunakan
Keluarga mengatakan memberikan nasehat bila perilaku anak-anaknya membuat
jengkel keluarga, dan apabila
ada masalah dalam keluarga, keluarga biasanya membicarakan secara bersama-sama
dan diselesaikan secara bersama.
bila hal itu
tidak mempan Ny.N dan Tn.W kadang membentaknya tapi tidak sampai memukul atau
melakukan tindakan fisik lainnya.
d. Strategi adaptasi disfungsional
bila nasihat pada anaknya tidak mempan
Ny.N dan Tn.W kadang membentaknya tapi tidak sampai memukul atau melakukan
tindakan fisik lainnya. Dan masalah
keluarga yang tak tertangani di diskusikan pada keluarga besar mereka.
7.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
|
Tn. W
|
Ny. N
|
An. D
|
An. F
|
An. S
|
TD
|
130/90 mmHg
|
110/80 mmHg
|
130/90 mmHg
|
|
|
Nadi
|
90 x/mnt
|
84 x/mnt
|
90 x/mnt
|
96 x/mnt
|
102 x/mnt
|
RR
|
22 x/mnt
|
24 x/mnt
|
22 x/mnt
|
20 x/mnt
|
20 x/mnt
|
TB
|
158 cm
|
153 cm
|
146 cm
|
|
|
BB
|
54 kg
|
45 kg
|
38 kg
|
|
|
Kepala
|
Bentuk meso chepal, tidak ada luka
|
Bentuk mesochepal
|
Bentuk mesochepal
|
Bentuk mesochepal
|
Bentuk mesochepal,
|
Rambut
|
Warna hitam ada ubannya sedikit, cukup bersih lurus
|
Warna hitam
kemerahan, pendek lurus bersih
|
Warna
rambut hitam ada ubannya sedikit, cukup bersih lurus
|
Rambut hitam, pendek, lurus, rambut bersih
|
Rambut hitam, pendek, rambut agak ikal, bersih
|
Mata
|
Tidak ada
gangguan penglihatan, tidak ada ikterik
|
Tidak ada
gangguan penglihatan, tidak ada ikterik, tidak anemis
|
Tidak ada
gangguan penglihatan, konjungtiva tidak anemis, tidak ada ikterik
|
Tidak ada
gangguan penglihatan, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
|
Tidak ada
gangguan penglihatan, kojungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
|
Hidung
|
Bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip
|
Bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip
|
Bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip
|
Bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip
|
Bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip
|
Telinga
|
Bersih,
tidak ada serumen, tidak ada luka
|
Bersih,
tidak ada serumen, tidak ada luka
|
Bersih,
tidak ada serumen, tidak ada luka
|
Bersih,
tidak ada serumen, tidak ada luka
|
Bersih,
tidak ada serumen, tidak ada luka
|
Mulut dan Tenggorokan
|
Bibir cukup lembab, tidak ada stomatitis
|
Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan
|
Bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada nyeri
telan
|
Bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada nyeri
telan
|
Bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada nyeri
telan
|
Leher
|
Tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid
|
Tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid
|
Tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid
|
Tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid
|
Tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid
|
Dada
|
Simetris, vesikuler
|
Simetris,
tidak terdengar bunyi gallop, terdengar bunyi
whezing
|
Simetris, tidak terdengar bunyi gallop, vesikuler
|
Simetris, tidak terdengar bunyi gallop, vesikuler
|
Simetris, tidak terdengar bunyi gallop, vesikuler
|
Abdomen
|
Datar, tidak ada luka
|
Datar, bising usus terdengar normal, tidak ada luka
|
Datar, bising usus terdengar normal, tidak ada luka
|
Datar, bising usus terdengar normal, tidak ada luka
|
Datar, bising usus terdengar normal, tidak ada luka
|
Ekstremitas
|
Berfungsi
dengan baik tidak ada kelainan
|
Berfungsi
dengan baik tidak ada kelainan
|
Berfungsi
dengan baik tidak ada kelainan
|
Berfungsi
dengan baik tidak ada kelainan
|
Berfungsi
dengan baik tidak ada kelainan
|
Kulit
|
Sawo matang, tidak ada alergi, bersih
|
Sawo matang, tidak ada alergi, bersih
|
Sawo matang, tidak ada alergi, bersih
|
Sawo matang, tidak ada alergi, bersih
|
Sawo matang, tidak ada alergi, bersih
|
Genital
|
|
|
|
|
|
8. Harapan keluarga
Keluarga
berharap perawat dapat memberikan informasi tentang masalah TB Paru sehingga
Ny. N dan keluarga dapat memelihara dan menjaga kesehatannya. Keluarga juga
berharap agar petugas kesehatan dapat berfungsi dengan baik, mampu memberikan
pelayanan yang baik dan tepat kepada siapa saja yang membutuhkan. Keluarga Tn.
W berharap, setelah Ny. N sembuh dari penyakit ingin beribadah haji.
B. Analisa Data
Tgl
|
Data Fokus
|
Masalah Keperawatan
|
Etiologi
|
29-12-08
08.30
|
DS : Keluarga mengatakan sudah
1 bulan lebih Ny.N mengeluh sering bauk-batuk, cenderung terjadi pada malam
hari sampai pagi hari, Ny.N mudah kelelahan.
DO : Ny.N kooperatif
|
Ketidakefekifan bersihan jalan nafas pada Ny.N
di keluarga Tn.W
|
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
dengan TB Paru
|
29-12-08
18.05
|
DS : - Ny.N
mengatakan mengeluh sakit dada di sebelah kiri.
- Keluarga mengatakan sudah 1 bulan lebih
tejadi batuk-batuk.
- Keluarga mengatakan, di keluarga (kakak
Ny.N) pernah mengalami TB Paru
- Keluarga
mengatakan takut kalau anak-anaknya dan Tn. W tertular juga.
DO : Ny. N tampak cemas.
|
Risiko tinggi penyebaran infeksi ulang pada
keluarga Tn. W khususnya
Ny. N
|
Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi
lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan Ny. N.
|
C. Skoring dan prioritas masalah
1.
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada Ny.N di
keluarga Tn.W berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang mengalami TB paru
Kriteria
|
Skor
|
Pembenaran
|
1.
Sifat Masalah :
Aktual
|
3/3 x 1 = 1
|
Masalah dapat diatasi apabila keluarga mengenal
masalah TB paru
|
2. Kemungkinan Masalah dapat diubah : sebagian
|
1/2 x 2 = 1/4
|
Masalah mungkin dicegah karena keluarga kooperatif
terhadap penjelasan yang disampaikan tenaga kesehatan
|
3. Potensi dicegah : cukup.
|
2/3 x 1 = 2/3
|
Potensi masalah masih bisa dicegah karena keluarga
memiliki kemauan dan kemampuan untuk mencegah
|
4. Menonjolnya Masalah :
Segera
ditangani
|
2/2 x 1 = 1
|
Masalah sudah aktual perlu segera ditangani,
keluarga belum mempunyai untuk menangani
|
Jumlah
|
2,91
|
|
2.
Resiko
tinggi penyebaran infeksi ulang pada keluarga Tn. W khususnya Ny. N berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan yang dapat
mempengaruhi kesehatan Ny. N
Kriteria
|
Skor
|
Pembenaran
|
1. Sifat
Masalah :
Resiko
|
2/3 x 1 = 2/3
|
Masalah masih merupakan resiko, dapat diatasi atau
dicegah dengan keluarga mengenal masalah
|
2. Kemungkinan Masalah
dapat diubah : sebagian
|
1/2 x 2 = 1/4
|
Masalah dapat sebagian diubah dengan keluarga mampu
mengetahui pencegahan masalah
|
3. Potensi dicegah : cukup.
|
2/3 x 1 = 2/3
|
Potensi masalah cukup dapat dicegah karena masih
resiko dengan keluarga mampu dan mau untuk mencegah
|
4. Menonjolnya Masalah :
Segera
ditangani
|
2/2 x 1 = 1
|
Masalah masih resiko, tetapi perlu segera
ditanganiagar tidak menjadi aktual
|
Jumlah
|
2,58
|
|
D.
Prioritas Masalah
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
pada Ny.N dikeluarga Tn.W berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang mengalami TB paru
E. Diagnosa Keperawatan berdasarkan
prioritas masalah
1.
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada Ny.N
dikeluarga Tn.W berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang mengalami TB paru
2.
Resiko
tinggi penyebaran infeksi ulang pada keluarga Tn. W khususnya Ny. N berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan yang dapat
mempengaruhi kesehatan Ny. N
F.
Rencana
Keperawatan Keluarga
No
|
Diagnosa
Keperawatan Keluarga
|
Tujuan
Umum (TUM)
|
Tujuan Khusus
(TUK)
|
Evaluasi
|
Intervensi
Keperawatan
|
|
Kriteria
|
Standar
|
|||||
1.
|
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada Ny.N dikeluarga Tn.W
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
mengalami TB paru
|
Jalan
nafas Ny.N kembali bersih
|
1.
Keluarga mampu menjelaskan pengertian, tanda dan gejala
serta penyebab dari penyakit TB paru
|
Verbal
|
TB paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri
tuberculosis
Tanda dan gejala TB paru:
a.
Batuk disertai dahak lebih dari 3 minggu
b. Sesak nafas dan nyeri dada
c.
Badan lemah
kurang enak badan
d.
Berkeringat pada malam hari walau
|
1.
Kaji keluarga
tentang pengertian tanda dan gejala serta penyebab TB paru
2.
Diskusikan
dengan keluarga pengertian TB paru, tanda dan gejala serta penyebabnya
3.
Motifasi
keluarga untuk menjelaskan kembali
4.
Berikan pujian pada keluarga atas keberhasilannya
|
|
|
|
2.
Keluarga mengetahui bahaya lanjut dari TB paru dan
mengambil keputusan tepat mengenai masalah TB paru
|
Verbal
afektif
|
a. Tanpa kegiatan
b.
Akibat lanjut
dari penyakit TB paru adalah dapat menyebar ke bagian tubuh lain dan dapat
menyebabkan batuk darah
|
1.
Kaji keluarga
tentang akibat lanjut TB paru
2.
Diskusikan
akibat lanjut TB paru
3.
Motifasi untuk
mengambil keputusan yang tepat.
|
|
|
|
3.
Keluarga mampu
melakukan perawatan pada anggoa keluarga dengan TB paru
|
Verbal
Psikomotor
|
Perawatan pada penderita dengan TB paru dapat dengan minum obat
secara teraur, memakai masker, tidak membuang dahak sembarangan tempat,
menutup mulut pada waktu batuk dan bersin
|
1.
Diskusikan dengan keluarga perawatan pada penderita TB
paru
2.
Motifasi pada anggota keluarga untuk menjelaskan
kembali
3.
Berikan pujian pada keluarga atas keberhasilannya
|
|
|
|
4.
Keluarga mampu
memodifikasi lingkungan yang berkaitan dengan perawatan TB paru
|
Verbal
Psikomotor
|
Memodifikasi lingkungan yang dapat
dilakukan adalah:
Memberikan ventilalasi rumah yang
baik agar udara dan sinar matahari bisa
masuk dalam ruangan, menjemur kasur meningkatkan daya tahan tubuh
dengan gizi seimbang 4 sehat 5 sempurna
|
1.
Kaji keluarga
mengenai modifikasi lingkungan yang dapat dilakukan untuk menunjang perawtan
TB paru
2.
Jelaskan pada
keluarga lingkungan yang sehat bagi penderita TB paru
3.
Motivasi keluarga untuk menjelaskan kembali
|
|
|
|
5.
Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk menunjang perawatan pada
anggota keluarga dengan TB paru
|
Verbal
Psikomotor
|
Fasilitas layanan kesehatan yang
dapat dimanfaatkan adalah:
a. Puskesmas : Tempat untuk konsultasi masalah
kesehatan, pengobatan
b. Dokter praktek tempat untuk berobat
c. Rumah sakit tempat untuk perawatan,
pengobatan dan konsultasi masalah kesehatan
|
1.
Kaji keluarga tentang penggunaan layanan kesehatan
|
2
|
Resiko
tinggi penyebaran infeksi ulang pada keluarga Tn. W khususnya Ny. N
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan yang
dapat mempengaruhi kesehatan Ny. N
|
Setelah
dilakukan
kunjungan
keluarga
diharapkan
mampu
memelihara
lingkungan
rumah
yang
sehat
|
1. Keluarga
dapat memenuhi makanan yang bergizi
yang dibutuhkan oleh tubuh
terutama tinggi kalori tinggi protein
(TKTP)
|
Verbal
|
a. Dapat menyebutkan pengertian makanan yang
bergizi
b. Dapat menyebutkan jenis makanan yang tinggi
kalori tinggi protein
c. Dapat menyebutkan manfaat dan makanan yang
bergizi
|
1.
Kaji pengetahuan keluarga tentang makanan yang bergizi
2.
Kaji pengetahuan keluarga tentang jenis makanan tinggi
kalori tinggi protein
3.
Kaji pengetahuan keluarga tentang manfaat dan makanan
yang bergizi
|
|
|
|
2. Keluarga dapat menyebutkan beberapa syarat rumah sehat
|
Verbal
|
Keluarga
mampu menyebutkan 3 syarat rumah yang sehat
|
Jelaskan kepada keluarga tentang syarat
rumah yang sehat
|
|
|
|
3. Keluarga
dapat menyebutkan kembali
dampak dari lingkungan rumah yang tidak sehat
|
Verbal
|
Keluarga
mampu menyebutkan 2 dari 3 manfaat
rumah yang bersih
|
Jelaskan kepada keluarga tentang hal-
hal yang dapat terjadi akibat rumah yang kurang sehat (lembab, kurang sinar
matahari lalat, perabotan yang tidak teratur.
|
|
|
|
4. Ny. N dapat menjaga kebersihan rumah dengan
cara membuang dahak (sputum) dengan
benar.
|
|
Keluarga
mampu menjelaskan cara membuang dahak (sputum) yang benar.
|
Jelaskan kepada keluarga cara membuang dahak (sputum) dengan benar (agar tidak
terjadi penyebaran)
|
|
|
|
5. Keluarga
dapat membersihkan lingkungan
rumah secara teratur
|
|
a. Membersihkan rumah tiap hari
b. Membersihkan kamar mandi dan dapur secara teratur
|
4. Diskusikan
dengan keluarga tentang pembagian tugas dalam menjaga kebersihan rumah
5.
Anjurkan kepada untuk membuka jendela,
melipat baju yang bergantungan
6. Anjurkan
kepada keluarga untuk kebersihan lingkungan rumah
7. Beri pujian
untuk tindakan yang tepat.
|
G. Implementasi
Tgl
|
No. Dx
|
Tujuan Khusus (TUK)
|
Implementasi
|
Hasil Formatif
|
TT
|
29 Des 2008
|
1
|
Keluarga mampu
menjelaskan pengertian, tanda dan gejala serta penyebab dari penyakit TB paru
|
Menanyakan
kepada keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami keluarga
Menanyakan kepada
keluarga mengenai pengertian tanda dan gejala bahaya lanjut dari TB paru,
cara perawatan pada anggota keluarga dengan TB paru, menanyakan kepada
keluarga modifikasi lingkungan yang dapat dilakukan guna menunjang perawatan
TB paru dan fasilitas apa saja yang dapat dimanfaatkan guna menunjang
kesehatan
1.
|
S : Keluarga mengatakan Ny.N menderita TB
paru
O : Klien sering batuk, Hasil lab BTA
positif, rontgen thorax positif TB paru
S : Keluarga mengatakan tidak tahu mengenai
penyakit TB paru, keluarga mengatakan dapat informasi dari kakaknya Ny.N,
keluarga mengatakan belum bisa cara merawat pada anggota yang terkena TB paru
dan tidak tahu cara pencegahannya
O : Keluarga kooperatif, keluarga menjawab
pertanyaan dari perawat
|
|
|
2
|
Keluarga dapat menjaga kebersihan lingkungan rumah.
|
Mengkaji lingkungan di rumah Ny. N
|
S : Ny. N mengatakan rumahnya keadaannya
begini, kotor, berantakan dan pengap, Ny. N memperbolehkan untuk keliling
melihat setiap ruangan rumahnya.
O : Dirumah keluarga Tn. N rumahnya ada 1
jendela di ruang tamu, tetapi tidak pernah dibuka, di dalam kabar ada
baju-baju yang bergantungan, sirkulasi udara / ventilasi kurang, didapur
tampak tumpukan barang yang tidak teratur.
|
|
31 des 2008
|
1
|
Keluarga mampu menjelaskan
pengertian tanda dan gejala serta penyebab dari penyakit TB paru
|
Memberikan
pendidikan kesehatan pada keluarga mengenai penyakit TB paru, membuka tanya
jawab, mengevaluasi hasil pendidikan kesehatan, melakukan terminasi
|
S : Keluarga mengatakan senang karena telah
diberi penyuluhan tentang penyakit
yang diderita Ny.N dan menanyakan tentang akibat lanjut penyakit TB paru
O : Pendidikan kesehatan hanya dihadiri Ny.N,
Ny.N kooperatif memperhatikan dan aktif bertanya, Ny.N belum mampu menjawab
dari perawat mengenai masalah TB paru
|
|
|
2
|
Keluarga dapat
menyebutkan beberapa syarat rumah yang sehat.
|
Menanyakan syarat rumah yang sehat
|
S : Ny.
N mengatakan rumah yang bersih dan tidak kotor.
O : Ny. N tampak tenang dan Tn. W hanya
senyum.
|
|
1 Jan 2009
|
2
|
Keluarga dapat
menyebutkan syarat rumah yang sehat.
|
Memberitahu
beberapa syarat rumah yang sehat.
|
S : Ny. N mengatakan jendela jarang dibuka, rumah disapu 1 kali, lantai dipel
hanya 1 minggu sekali.
O : Rumah Tn. W diapit oleh rumah
tetangganya, jendela hanya ada 1 di ruang tamu dan di kamar yang lain tidak
ada jendela, ventilasi di rumah Tn. W kurang.
|
|
|
|
Keluarga dapat menjaga kebersihan lingkungan rumah.
|
Memotivasi keluarga untuk membuka jendela setiap
hari dan membersihkan rumah setiap hari agar terhindar dari debu dan kuman.
|
S : Ny.
N mengatakan selalu menyapu tiap hari tapi jarang membuka jendela karena
tidak sempat untuk membuka jendela, setelah anak berangkat sekolah Ny. N
langsung berangkat bekerja (penjualan), Ny. N mengatakan terima kasih atas
masukan yang telah diberikan untuk keluarga.
O : Ny. N kooperatif
|
|
|
2
|
Keluarga dapat
menyebutkan kembali dampak dari lingkungan rumah yang tidak sehat.
|
Memberi
tahu kalau rumah yang tidak sehat dapat mempengaruhi kesehatan keluarga.
|
S : Ny. N mengatakan akan membuka jendela
setiap kali ketika sempat. Setelah dirinya pulang kerja akan merapikan
baju-baju yang bergantungan, Ny N akan selalu mengepel lantainya bila
sempat.
O : Ny. N paham.
|
|
01 jan 2009
|
1
|
Keluarga mampu
menjelaskan pengartian, tanda dan gejala serta penyebabnya dari penyakit TB
paru
|
Mengevaluasi
pendkesh yang telah diberikan, memberikan pendkesh ulang pada keluarga
mengenai penyakit TB paru, membuka tanya jawab, mengevaluasi hasil pendkesh
|
S : Keluarga mengatakan bahwa TB paru itu
bisa menular, keluarga mengatakan sudah lupa apa yang dijelaskan kemarin,
keluarga menanyakan bagaimana cara perawatan pada penderita TB paru
O : Keluarga kooperatif, mau memperhatikan
pendidikan kesehatan dari perawat, keluarga mudah lupa
|
|
|
|
Keluarga dapat
mengambil keputusan tentang tindakan yang tepat.
|
|
|
|
3 Jan 2009
|
1
|
Keluarga mampu
melakukan perawatan pada anggota keluarga dengan TB paru
|
Menajarkan
batuk efektif, menganjurkan keluarga untuk sering memeriksakan dahak,
mengajarkan cara mengeluarkan dahak dengan minum air hangatdan manis pada
malam hari sebelum tidur
|
S : Keluarga mengatakan sangat senang sekali
diajarkan cara batuk yang benar dan efektif, keluarga mengatakan akan sering
memeriksakan dahaknya,keluarga sangat berterimakasih sudah diajari semuanya
O
: Keluarga kooperatif,
keluarga memperhaikan pada waktu diberikan pendidikan kesehatan, pendkesh
hanya dihadiri oleh Ny.N dan An.D
|
|
|
2
|
Keluarga dapat memenuhi
makanan yang bergizi yang dibutuhkan oleh tubuh terutama tinggi kalori tinggi
protein (TKTP)
|
Memberi
informasi tentang apa itu makanan bergizi dan kegunaan bagi tubuh.
|
S : Ny. N mengatakan kalau makanan yang
bergizi adalah makan yang terdiri dari 4 sehat 5 sempurna. Ny. N mengatakan
bahwa dikeluarganya sudah sering mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna.
Makan sehari-harinya sering mengkonsumsi nasi, sayur, tahu, tempe, telur, ikan sebulan sekali
menyempatkan untuk beli daging, minumnya setiap pagi hari susu, dan di meja
makannya juga disediakan buah-buahan.
O : Ny. N kooperatif.
|
|
|
2
|
Keluarga dapat menjaga
kebersihan lingkungan rumah dengan cara membuang dahak (sputum) dengan benar.
|
Menjelaskan
cara membuang dahak (sputum) dengan benar.
|
S : Ny. N mengatakan sudah paham yaitu dengan
cara di buang dengan air sampai bersih, kalau dibuang di luar rumah langsung
ditutup dengan pasir dan kalau dibuang di tempat kaleng pembuangan sputum
harus ditutup rapat.
O : Klien sudah memahami
|
|
|
1, 2
|
Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan yang
ada.
|
Memotivasi Ny. N untuk mengontrol diri ke Puskesmas atau Rumah
Sakit.
|
S : Ny. N mengatakan bersedia untuk
mengontrol diri ke Puskesmas / rumah sakit dan Ny. N mengatakan akan membawa
anak-anaknya ke tempat pelaanan kesehatan untuk diperiksa, agar kesehatannya
terjaga.
O : Klien tampak semangat, klien kooperatif.
|
|
H. Evaluasi Sumatif
No
|
Tgl/ Jam
|
Evaluasi Sumatif
|
Ttd
|
|
4 Jan 2009
|
S : Ny. N dapat
menyebutkan pengertian, penyebab, cara pencegahan, penularan penyakit TBC
paru hanya bisa menyebutkan 1 saja, cara pengobatan tidak tahu (Ny. N lupa). Ny. N ingat bahwa apabila ada
tanda-tanda kekambuhan harus segera memeriksakan diri ke dokter. Keluarga
mengatakan masih ingat cara batuk efektif
O : Ny. N kooperatif, pengetahuan Ny. N bertambah.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi.
|
|
|
|
S : Ny. N dapat mengatakan
sudah mengerti kalau makanan yang bergizi sangat berguna bagi kesehatan, Ny.
N dapat menyebutkan apa saja yang termasuk dalam makanan yang bergizi serta
dapat menyebutkan syarat rumah yang
sehat dan manfaat rumah yang sehat. Ny. N paham caranya membuang sputum agar
tidak terjadi penularan, Ny. N juga paham kalau lingkungan dapat mempengaruhi
terjadinya penularan penyakit.
O : Ny. N kooperatif
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi.
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar