Selasa, 07 Juni 2016

Askep keluarga penderita TBC



ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.W  KHUSUSNYA NY.N DENGAN  TBC DI RT 3 RW I  KELURAHAN SAMBIROTO KECAMATAN TEMBALANG SEMARANG

Skenario


 
Keluarga Tn. W(43),memiliki 3 orang anak yaitu An.D(13)peremuan,An.F(10)perempuan,An.S (2) perempuan.





























TINJAUAN KASUS
A.      Pengkajian 
1.      Data Umum
a.       Nama KK                  : Tn. W
b.      Alamat                       :  Ds.sambiroto kecamatan tembalang semarang
c.       Pekerjaan KK            : Pedagang
d.      Pendidikan                 : SD
e.       Komposisi Keluarga :
No
Nama Anggota Keluarga
JK
Hubungan dengan KK
u
m
u
r
Pendidikan
Pekerjaan
Imunisasi
BCG
DPT
Polio
campak
Hepatitis
1
2
3
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Tn. W
L
KK
43
SD
Pedagang
2
Ny. N
P
Istri
40
SD
Pedagang
3
An. D
P
Anak ke 1
13
SMP
Pelajar
4
An. F
P
Anak ke 2
10
SD
Pelajar
5
An. S
P
Anak ke 3
2
-
-




Genogram
 






An. S (2 th)
 
: Pernah mengalami
  TB Paru 
 
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: meninggal
: hubungan dengan keluarga
: nikah
: tinggal serumah
: klien

Dari genogram diatas, dapat disimpulkan dari ibu Tn.W meninggal karena mengalami penyakit hipertensi 2004, bapak Tn.W meninggal karena sudah tua tahun 2001. Bapak Ny.N meninggal karena sakit DM tahun 2003, Ibu Ny.N meninggal karena jatuh di kamar mandi tahun 2007. Kakak Ny.N mengalami TB Paru pada tahun 2007, lalu dia rutin menjalani pengobatan TBC selama 6 bulan dan dinyatakan sembuh.
f.       Tipe Keluarga
Keluarga Tn. W termasuk tipe keluarga inti (nuclear famila) karena di dalam satu rumah terdapat ayah, ibu dan anak.
g.      Suku Bangsa
Bahasa yang digunakan keluarga Tn. W adalah bahasa Jawa, kadang juga bahasa Indonesia, karena keluarga Tn. W berasal dari Jawa, dalam keluarga tidak ada pantangan makanan apapun, yang penting makanannya halal, keluarga Tn.W pada jam makan pagi dan malam hari pasti makan bersama-sama, tetapi sebelum makan Ny.N nyuapin An.S.
h.      Agama
Keluarga Tn. W  beragama Islam semua, Tn. W dan Ny. N dalam menjalankan ibadah 5 waktu, tapi anaknya dalam melakukan ibadah jarang ataupun terkadang-kadang, kalaupun melakukan ibadah, itupun secara sendiri-sendiri, keluarga Tn.W tidak mempercayai paranormal atau sebagainya.  
i.        Status Sosial Ekonomi Keluarga
Tn. W adalah seorang pedagang toko di pinggiran jalan, penghasilan Tn. W per bulan kira-kira Rp. 1.100.000,00 untuk kebutuhan sehari-hari pun terpenuhi, sedangkan pengeluaran di keluarga Tn. W ± 800.000 ribu, dan sisanya ditabung,
Keluarga Tn. W ketika berobat mengambil uang dari tabungannya. Dilihat dari penghasilan keluarga setiap bulannya, keluarga tersebut mempunyai status sosial ekonomi cukup.
j.        Aktivitas Rekreasi Keluarga
Aktivitas Rekreasi dalam rumah tangga selama ini dilakukan dengan berkumpul bersama keluarga sambil nonton TV. Aktivitas Rekreasi di luar rumah, menunggu, hari libur, kadang keluarga Tn. W jalan-jalan ke tempat wisata sekitar Semarang. Kadang juga jalan-jalan ke mal. Ketika di malam hari keluarga Tn. W jenuh di rumah, keluarga cari makan malam di luar rumah, untuk menghilangkan kejenuhan.
2.      Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a.      Tahapan perkembangan keluarga saat ini
Pada saat ini keluarga Tn. W sedang berada pada tahap perkembangan keluarga yaitu pada tahap keluarga dengan anak usia sekolah. Tugas perkembangan pada keluarga Tn. W yang dapat terpenuhi tugasnya adalah:
1)      Membantu bersosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah dan lingkungan lebih luas (yang tidak / kurang diperoleh dari sekolah atau masyarakat)
2)      Mempertahankan keintiman pasangan
3)      Memenuhi kebutuhan yang termasuk biaya kehidupan dan kesehatan anggota keluarga.
b.     Tugas Tahapan Perkembangan yang Belum Terpenuhi
1)      Mempertahankan keintiman pasangan
Tn. W dan Ny. N juga selalu menjaga keintiman pasangan, pembagian peran dan kegiatan rumah tanggapun terpenuhi.
2)      Membantu istri yang sedang sakit untuk sering berobat.
c.      Riwayat Keluarga Inti
Keluarga mengatakan tidak ada anggota keluarga yang pernah sakit serius, baru Ny.N saja yang mengalami penyakit serius, yang biasa diderita keluarga hanya batuk panas dan pilek saja. Keluarga juga mengatakan kalau semua anaknya dari waktu kecil diberikan imunisasi dasar lengkap. 
d.     Riwayat Keluarga Sebelumnya
Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa kakak dari Ny. N pernah mengalami penyakit TB Paru dan minum OAT selama 6 bulan akhirnya bisa sembuh, dan ibu dari Tn. W telah meninggal karean mempunyai riwayat hipertensi. Ny. N ketika mengeluh sakit dada disebelah kiri dan batuk sampai satu bulan lebih, akhirnya diperiksakan di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang, Ny. N enggan didiagnosa menderita TBC Paru, Ny. N mendapat terapi dan mengikuti pemeriksaan rontgen, dan klien juga mendapat therapi minum OAT selama 6 bulan teratur. Tn. W dan anak-anaknya pun ikut diperiksakan, tetapi hasilnya negatif.


3.      Data Lingkungan
a.         Karakteristik Rumah
Rumah Tn. W terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, 3 kamar tidur, ruang gudang, ruang dapur, ruang motor, ruang kamar mandi.
Cara pengaturan perabot rumah tangga kurang rapi, kebiasaan merawat rumah di sapu kali sehari, ukuran rumah 9 x 6 m2, tipe rumah permanen, atap terbuat dari genting, lantai terbuat dari keramik, fentilasi Cuma di depan ruang tamu. Kondisi ruangan berantakan banyak mainan pada berceceran dan keluarga kalua mandi pakai air pam.
b.         Denah rumah










U
 







S
 

 








c.      Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Lingkungan tetangga umumnya penduduk asli Tlogosari, dan ada yang dari pendatang, hubungan antar penduduk cukup baik. Tn. W selalu mengikuti acara perkumpulan maupun acara yang lain di lingkungan sekitar rumah. Ny. N juga selalu mengikuti acara perkumpulan maupun acara yang lain di lingkungan sekitar rumah.
d.     Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. W adalah penduduk asli di daerah Tlogosari. Ny. N dan Tn. W adalah penduduk asli di daerah Tlogosari. Ketika Ny. N dan Tn. W menikah sampai dengan sekarang yang sudah mempunyai 3 anak, mereka tetap tinggal di Tlogosari.
e.      Perkumpulan  keluarga dan interaksi dengan masyarakat
di dalam masyarakat Ny. N selalu mengikuti arisan dan perkumpulan bersama masyarakat. Tn. W juga selalu mengikuti acara yang ada disekitar rumah, Ny. N dan Tn. W dan An. D dapat bersosialisasi dengan orang lain secara baik. Ny. N merasa malu mempunyai penyakit TB Paru dan Ny. N masih tetap bersosialisasi dengan masyarakat yang lain. An. D juga dapat bergaul dengan baik dengan teman-teman sebayanya di rumah. An.D dapat bersosialisasi dengan masyarakat yang lain.
f.   Sistem pendukung keluarga
        Jarak rumah klien dengan tetangga terdekat sekitar 3-5 meter, didepan dan samping kanan rumah terdapat jalan desa. Disamping rumah terdapat tanaman, dibeberapa ruangan di rumah terdapat tumpukan barang-barang yang kurang tertata dengan rapi.
Sarana komunikasi dan transportasi Untuk berhubungan dengan keluarga maupun tetangga yang jauh Tn. A N dan Ny. P berhubungan dengan menggunakan telephone. Untuk keperluan transportasi  menggunakan sepeda motor.
Fasilitas hiburan Keluarga memiliki pesawat televisi yang terletak di ruang tamu sebagai fasilitas hiburan.

4.      Struktur Keluarga
a.         Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi dalam keluarga Tn. W pada komunikasi yang digunakan setiap hari-harinya oleh keluarganya adalah komunikasi terbuka dengan menggunakan bahasa jawa dan Indonesia. Keluarga Tn. W selalu membiasakan setiap anggota keluarganya bebas menyampaikan pendapat, keluhan, masukan meskipun berupa kritikan ataupun saran. Setiap anggota keluarga dapat menyampaikan permasalahannya. Anggota keluarga bertemu setiap hari sehingga dapat berkomunikasi setiap hari.
b.         Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Tn. W dalam mengambil suatu keputusan adalah dari hasil musyawarah bersama.
c.         Struktur Peran
a.       Tn. W
Peran formal: Tn.W berperan sebagai anggota masyarakat dan sebagai pemandu minum obat.
Peran non formal sebagai kepala keluarga, suami dan pencari nafkah keluarga.


b.      Ny. N
Peran formal: Ny. N masih aktif sebagai anggota masyarakat dan perkumpulan ibu-ibu dilingkungan tempat tinggalna seperti arisan dan pengajian yang diadakan setiap dua minggu sekali dan membantu Tn. W untuk berjualan.
Peran informal : sebagai ibu rumah tangga dan ibu.
c.       An. D
Peran formal: masih sekolah di SMP.
Peran informal : sebagai anak dan makan.
d.      An. F
Peran formal: masih sekolah di SD
Peran informal: sebagai anak dan adik.
e.       Nilai dan norma keluarga
Keluarga menyakini bahwa kesehatan sangat penting dan harus dijaga, sehingga keluarga membiasakan cuci tangan sebelum makan, menjaga kebersihan dan memperhatikan kecukupan gizi dalam kelaurga. Keluarga Tn. W juga memegang norma-norma yang berlaku di masyarakat, jika ada anggota keluarga yang agak menyimpang perilakunya, maka anggota keluarga yang lain akan mengingatkannya.



5.      Fungsi Keluarga
a.       Fungsi Afektif
Keluarga Tn. W saling menyayangi, menghormati, memberikan perhatian dan kasih sayang antar anggota keluarga yang lain. Ny. N menyatakan sedih sekali jika ada salah satu anggota keluarganya yang mempunyai masalah.
b.      Fungsi Sosial
Tn. W dan Ny. N aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. Salah satunya adalah pengajian dan arisan. Hubungan keluarga dengan masyarakat baik.
c.       Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga mengatakan sedikit sekali pengetuannya tentang kesehatan karena pendidikan sampai di SD. Keluarga belum mampu mengidentifikasi masalah kesehatan yang terjadi bila ada anggota keluarga yang sakit. Keluarga belum mampu mengambil keputusan yang tepat bila ada anggota keluarga yang sakit. Keluarga belum mampu merawat anggota keluarga dengan tepat bila ada anggota keluarga yang sakit. Keluarga belum mampu mamodifikasi lingkungan yang tepat untuk menunjang kesehatan keluarga. Keluarga belum mampu memanfaatkan layanan fasilitas kesehatan yang tepat untuk menunjang kesehatan keluarga.   

    
d.      Fungsi Reproduksi
Keluarga mengatakan tidak akan mempunyai anak lagi karena sudah merasa anaknya cukup dengan 3 orang anak saja dan sekarang fokus untuk membesarkan anaknya.
e.    Fungsi Ekonomi
Keluarga mengatakan penghasilannya dan usahanya sekarang masih cukup untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga. Keluarga membuka toko dijalan gajah untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
6.      Stresor dan Koping Keluarga
a.         Stresor jangka pendek dan jangka panjang
Keluarga Tn.W mengatakan jarang mengalami stress yang sifatnya berkepanjangan, kadang dibuat stres dengan perilaku anak-anaknya tetapi hal tersebut jarang terjadi.
b.         Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Keluarga mengatakan kadang jengkel bila melihat tingkah anaknya yang tidak menurut ketika dinasehati tetapi tetap sabar menanggapi itu semua.
c.         Strategi koping yang digunakan
Keluarga mengatakan memberikan nasehat bila perilaku anak-anaknya membuat jengkel keluarga, dan apabila ada masalah dalam keluarga, keluarga biasanya membicarakan secara bersama-sama dan diselesaikan secara bersama.
bila hal itu tidak mempan Ny.N dan Tn.W kadang membentaknya tapi tidak sampai memukul atau melakukan tindakan fisik lainnya.
d.    Strategi adaptasi disfungsional
bila nasihat pada anaknya tidak mempan Ny.N dan Tn.W kadang membentaknya tapi tidak sampai memukul atau melakukan tindakan fisik lainnya. Dan masalah keluarga yang tak tertangani di diskusikan pada keluarga besar mereka.

7.      Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
Tn. W
Ny. N
An. D
An. F
An. S
TD
130/90 mmHg
110/80 mmHg
130/90 mmHg


Nadi
90 x/mnt
84 x/mnt
90 x/mnt
96 x/mnt
102 x/mnt
RR
22 x/mnt
24 x/mnt
22 x/mnt
20 x/mnt
20 x/mnt
TB
158 cm
153 cm
146 cm


BB
54 kg
45 kg
38 kg


Kepala
Bentuk meso chepal, tidak ada luka
Bentuk mesochepal
Bentuk mesochepal
Bentuk mesochepal
Bentuk mesochepal,
Rambut
Warna hitam ada ubannya sedikit, cukup bersih lurus
Warna hitam kemerahan, pendek lurus bersih
Warna rambut hitam ada ubannya sedikit, cukup bersih lurus
Rambut hitam, pendek, lurus, rambut bersih
Rambut hitam, pendek, rambut agak ikal, bersih
Mata
Tidak ada gangguan penglihatan, tidak ada ikterik
Tidak ada gangguan penglihatan, tidak ada ikterik, tidak  anemis
Tidak ada gangguan penglihatan, konjungtiva tidak anemis, tidak ada ikterik
Tidak ada gangguan penglihatan, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Tidak ada gangguan penglihatan, kojungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Hidung
Bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip
Bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip
Bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip
Bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip
Bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip
Telinga
Bersih, tidak ada serumen, tidak ada luka
Bersih, tidak ada serumen, tidak ada luka
Bersih, tidak ada serumen, tidak ada luka
Bersih, tidak ada serumen, tidak ada luka
Bersih, tidak ada serumen, tidak ada luka


Mulut dan Tenggorokan
Bibir cukup lembab, tidak ada stomatitis
Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan
Bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada nyeri telan
Bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada nyeri telan
Bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada nyeri telan
Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Dada
Simetris, vesikuler
Simetris, tidak terdengar bunyi gallop, terdengar bunyi  whezing
Simetris, tidak terdengar bunyi gallop, vesikuler
Simetris, tidak terdengar bunyi gallop, vesikuler
Simetris, tidak terdengar bunyi gallop, vesikuler
Abdomen
Datar, tidak ada luka
Datar, bising usus terdengar normal, tidak ada luka
Datar, bising usus terdengar normal, tidak ada luka
Datar, bising usus terdengar normal, tidak ada luka
Datar, bising usus terdengar normal, tidak ada luka
Ekstremitas
Berfungsi dengan baik tidak ada kelainan
Berfungsi dengan baik tidak ada kelainan
Berfungsi dengan baik tidak ada kelainan
Berfungsi dengan baik tidak ada kelainan
Berfungsi dengan baik tidak ada kelainan
Kulit
Sawo matang, tidak ada alergi, bersih
Sawo matang, tidak ada alergi, bersih
Sawo matang, tidak ada alergi, bersih
Sawo matang, tidak ada alergi, bersih
Sawo matang, tidak ada alergi, bersih
Genital







8.      Harapan keluarga
Keluarga berharap perawat dapat memberikan informasi tentang masalah TB Paru sehingga Ny. N dan keluarga dapat memelihara dan menjaga kesehatannya. Keluarga juga berharap agar petugas kesehatan dapat berfungsi dengan baik, mampu memberikan pelayanan yang baik dan tepat kepada siapa saja yang membutuhkan. Keluarga Tn. W berharap, setelah Ny. N sembuh dari penyakit ingin beribadah haji.

B.       Analisa Data
Tgl
Data Fokus
Masalah Keperawatan
Etiologi
29-12-08
08.30
DS :  Keluarga mengatakan sudah 1 bulan lebih Ny.N mengeluh sering bauk-batuk, cenderung terjadi pada malam hari sampai pagi hari, Ny.N mudah kelelahan.
DO :  Ny.N kooperatif
Ketidakefekifan bersihan jalan nafas pada Ny.N di keluarga Tn.W
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan TB Paru  
29-12-08
18.05
DS   :  -   Ny.N mengatakan mengeluh sakit dada di sebelah kiri.
           -   Keluarga mengatakan sudah 1 bulan lebih tejadi batuk-batuk.
           -   Keluarga mengatakan, di keluarga (kakak Ny.N) pernah mengalami TB Paru
           -   Keluarga mengatakan takut kalau anak-anaknya dan Tn. W tertular juga.
DO :  Ny. N tampak cemas.
Risiko tinggi penyebaran infeksi ulang pada keluarga Tn. W khususnya Ny. N
Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan Ny. N.



C.      Skoring dan prioritas masalah
1.         Ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada Ny.N di keluarga Tn.W berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami TB paru
Kriteria
Skor
Pembenaran
1.       Sifat Masalah :
Aktual

3/3 x 1 = 1
Masalah dapat diatasi apabila keluarga mengenal masalah TB paru
2.  Kemungkinan    Masalah dapat diubah : sebagian
1/2 x 2 = 1/4
Masalah mungkin dicegah karena keluarga kooperatif terhadap penjelasan yang disampaikan tenaga kesehatan
3. Potensi dicegah : cukup.
2/3 x 1 = 2/3
Potensi masalah masih bisa dicegah karena keluarga memiliki kemauan dan kemampuan untuk mencegah
4. Menonjolnya Masalah :
Segera ditangani
2/2 x 1 = 1
Masalah sudah aktual perlu segera ditangani, keluarga belum mempunyai untuk menangani
Jumlah
2,91


2.         Resiko tinggi penyebaran infeksi ulang pada keluarga Tn. W khususnya Ny. N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan Ny. N
Kriteria
Skor
Pembenaran
1.   Sifat Masalah :
Resiko

2/3 x 1 = 2/3
Masalah masih merupakan resiko, dapat diatasi atau dicegah dengan keluarga mengenal masalah
2.   Kemungkinan    Masalah dapat diubah : sebagian
1/2 x 2 = 1/4
Masalah dapat sebagian diubah dengan keluarga mampu mengetahui pencegahan masalah
3.   Potensi dicegah : cukup.
2/3 x 1 = 2/3
Potensi masalah cukup dapat dicegah karena masih resiko dengan keluarga mampu dan mau untuk mencegah
4. Menonjolnya Masalah :
Segera ditangani
2/2 x 1 = 1
Masalah masih resiko, tetapi perlu segera ditanganiagar tidak menjadi aktual
Jumlah
2,58




D.      Prioritas Masalah
       Ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada Ny.N dikeluarga Tn.W berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami TB paru
E.       Diagnosa Keperawatan  berdasarkan prioritas masalah
1.         Ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada Ny.N dikeluarga Tn.W berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami TB paru
2.         Resiko tinggi penyebaran infeksi ulang pada keluarga Tn. W khususnya Ny. N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan Ny. N






F.       Rencana Keperawatan Keluarga
                No
Diagnosa Keperawatan Keluarga
Tujuan Umum (TUM)
Tujuan Khusus (TUK)
Evaluasi
Intervensi Keperawatan
Kriteria
Standar
1.
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada Ny.N dikeluarga Tn.W berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami TB paru
Jalan nafas Ny.N kembali bersih
1.        Keluarga mampu menjelaskan pengertian, tanda dan gejala serta penyebab dari penyakit TB paru
Verbal
TB paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri tuberculosis
Tanda dan gejala TB paru:
a.       Batuk disertai dahak lebih dari 3 minggu
b.       Sesak nafas dan nyeri dada
c.        Badan lemah kurang enak badan
d.       Berkeringat pada malam hari walau
1.        Kaji keluarga tentang pengertian tanda dan gejala serta penyebab TB paru
2.        Diskusikan dengan keluarga pengertian TB paru, tanda dan gejala serta penyebabnya
3.        Motifasi keluarga untuk menjelaskan kembali
4.        Berikan pujian pada keluarga atas keberhasilannya



2.        Keluarga mengetahui bahaya lanjut dari TB paru dan mengambil keputusan tepat mengenai masalah TB paru
Verbal
afektif
a.     Tanpa kegiatan
b.        Akibat lanjut dari penyakit TB paru adalah dapat menyebar ke bagian tubuh lain dan dapat menyebabkan batuk darah
1.        Kaji keluarga tentang akibat lanjut TB paru
2.        Diskusikan akibat lanjut TB paru
3.        Motifasi untuk mengambil keputusan yang tepat.




3.        Keluarga mampu melakukan perawatan pada anggoa keluarga dengan TB paru

Verbal
Psikomotor




Perawatan pada penderita dengan TB paru dapat dengan minum obat secara teraur, memakai masker, tidak membuang dahak sembarangan tempat, menutup mulut pada waktu batuk dan bersin
1.        Diskusikan dengan keluarga perawatan pada penderita TB paru
2.        Motifasi pada anggota keluarga untuk menjelaskan kembali
3.        Berikan pujian pada keluarga atas keberhasilannya





4.        Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang berkaitan dengan perawatan TB paru

Verbal
Psikomotor

Memodifikasi lingkungan yang dapat dilakukan adalah:
Memberikan ventilalasi rumah yang baik agar udara dan sinar matahari bisa  masuk dalam ruangan, menjemur kasur meningkatkan daya tahan tubuh dengan gizi seimbang 4 sehat 5 sempurna
1.        Kaji keluarga mengenai modifikasi lingkungan yang dapat dilakukan untuk menunjang perawtan TB paru
2.        Jelaskan pada keluarga lingkungan yang sehat bagi penderita TB paru
3.        Motivasi keluarga untuk menjelaskan kembali



5.        Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk menunjang perawatan pada anggota keluarga dengan TB paru


Verbal
Psikomotor
Fasilitas layanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan adalah:
a.  Puskesmas : Tempat untuk konsultasi masalah kesehatan, pengobatan
b.  Dokter praktek tempat untuk berobat
c.  Rumah sakit tempat untuk perawatan, pengobatan dan konsultasi masalah kesehatan
1.        Kaji keluarga tentang penggunaan layanan kesehatan  


2
Resiko tinggi penyebaran infeksi ulang pada keluarga Tn. W khususnya Ny. N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan Ny. N

Setelah
dilakukan
kunjungan
keluarga
diharapkan
mampu
memelihara
lingkungan
rumah  yang
sehat

1.     Keluarga dapat memenuhi makanan yang   bergizi yang dibutuhkan oleh      tubuh terutama tinggi   kalori tinggi protein (TKTP)
Verbal
a. Dapat menyebutkan pengertian makanan yang bergizi
b.  Dapat menyebutkan jenis makanan yang tinggi kalori tinggi protein
c.  Dapat menyebutkan manfaat dan makanan yang bergizi
1.       Kaji pengetahuan keluarga tentang makanan yang bergizi
2.       Kaji pengetahuan keluarga tentang jenis makanan tinggi kalori tinggi protein
3.       Kaji pengetahuan keluarga tentang manfaat dan makanan yang bergizi





2. Keluarga dapat      menyebutkan beberapa syarat  rumah sehat
Verbal


Keluarga mampu menyebutkan 3 syarat rumah yang sehat

Jelaskan kepada keluarga tentang syarat rumah yang sehat




3. Keluarga dapat      menyebutkan kembali dampak   dari lingkungan rumah    yang tidak sehat

Verbal




Keluarga mampu menyebutkan  2 dari 3 manfaat rumah yang bersih


Jelaskan kepada keluarga tentang hal- hal yang dapat terjadi akibat rumah yang kurang sehat (lembab, kurang sinar matahari lalat, perabotan yang tidak teratur.



4.  Ny. N dapat menjaga kebersihan rumah dengan cara membuang  dahak (sputum) dengan benar.

Keluarga mampu menjelaskan cara membuang dahak (sputum) yang benar.
Jelaskan kepada keluarga cara membuang dahak (sputum) dengan benar (agar tidak terjadi penyebaran)



5. Keluarga dapat     membersihkan lingkungan rumah    secara teratur




a. Membersihkan rumah tiap hari
b.  Membersihkan kamar mandi dan dapur secara teratur

4.   Diskusikan dengan keluarga tentang pembagian tugas dalam menjaga kebersihan rumah
5.   Anjurkan kepada untuk membuka jendela, melipat baju yang bergantungan
6.   Anjurkan kepada keluarga untuk kebersihan lingkungan rumah
7.   Beri pujian untuk tindakan yang tepat.


G.      Implementasi
Tgl
No. Dx
Tujuan Khusus (TUK)
Implementasi
Hasil Formatif
TT
29 Des 2008
1
Keluarga mampu menjelaskan pengertian, tanda dan gejala serta penyebab dari penyakit TB paru
Menanyakan kepada keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami keluarga



Menanyakan kepada keluarga mengenai pengertian tanda dan gejala bahaya lanjut dari TB paru, cara perawatan pada anggota keluarga dengan TB paru, menanyakan kepada keluarga modifikasi lingkungan yang dapat dilakukan guna menunjang perawatan TB paru dan fasilitas apa saja yang dapat dimanfaatkan guna menunjang kesehatan
1.        
S     :     Keluarga mengatakan Ny.N menderita TB paru
O    :     Klien sering batuk, Hasil lab BTA positif, rontgen thorax positif TB paru

S     :     Keluarga mengatakan tidak tahu mengenai penyakit TB paru, keluarga mengatakan dapat informasi dari kakaknya Ny.N, keluarga mengatakan belum bisa cara merawat pada anggota yang terkena TB paru dan tidak tahu cara pencegahannya
O    :     Keluarga kooperatif, keluarga menjawab pertanyaan dari perawat 


2
Keluarga dapat menjaga kebersihan lingkungan rumah.
Mengkaji lingkungan di rumah Ny. N
S     :     Ny. N mengatakan rumahnya keadaannya begini, kotor, berantakan dan pengap, Ny. N memperbolehkan untuk keliling melihat setiap ruangan rumahnya.
O    :     Dirumah keluarga Tn. N rumahnya ada 1 jendela di ruang tamu, tetapi tidak pernah dibuka, di dalam kabar ada baju-baju yang bergantungan, sirkulasi udara / ventilasi kurang, didapur tampak tumpukan barang yang tidak teratur.

31 des 2008
1
Keluarga mampu menjelaskan pengertian tanda dan gejala serta penyebab dari penyakit TB paru  
Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga mengenai penyakit TB paru, membuka tanya jawab, mengevaluasi hasil pendidikan kesehatan, melakukan terminasi
S     :     Keluarga mengatakan senang karena telah diberi penyuluhan tentang  penyakit yang diderita Ny.N dan menanyakan tentang akibat lanjut penyakit TB paru
O    :     Pendidikan kesehatan hanya dihadiri Ny.N, Ny.N kooperatif memperhatikan dan aktif bertanya, Ny.N belum mampu menjawab dari perawat mengenai masalah TB paru


2
Keluarga dapat menyebutkan beberapa syarat rumah yang sehat.
Menanyakan syarat rumah yang sehat
S     :     Ny. N mengatakan rumah yang bersih dan tidak kotor.
O    :     Ny. N tampak tenang dan Tn. W hanya senyum.

1 Jan 2009
2
Keluarga dapat menyebutkan syarat rumah yang sehat.
Memberitahu beberapa syarat rumah yang sehat.
S     :     Ny. N mengatakan jendela jarang  dibuka, rumah disapu 1 kali, lantai dipel hanya 1 minggu sekali.
O    :     Rumah Tn. W diapit oleh rumah tetangganya, jendela hanya ada 1 di ruang tamu dan di kamar yang lain tidak ada jendela, ventilasi di rumah Tn. W kurang.



Keluarga dapat menjaga kebersihan lingkungan rumah.
Memotivasi keluarga untuk membuka jendela setiap hari dan membersihkan rumah setiap hari agar terhindar dari debu dan kuman.
S     :     Ny. N mengatakan selalu menyapu tiap hari tapi jarang membuka jendela karena tidak sempat untuk membuka jendela, setelah anak berangkat sekolah Ny. N langsung berangkat bekerja (penjualan), Ny. N mengatakan terima kasih atas masukan yang telah diberikan untuk keluarga.
O    :     Ny. N kooperatif


2
Keluarga dapat menyebutkan kembali dampak dari lingkungan rumah yang tidak sehat.
Memberi tahu kalau rumah yang tidak sehat dapat mempengaruhi kesehatan keluarga.
S     :     Ny. N mengatakan akan membuka jendela setiap kali ketika sempat. Setelah dirinya pulang kerja akan merapikan baju-baju yang bergantungan, Ny N akan selalu mengepel lantainya bila sempat. 
O    :     Ny. N paham.

01 jan 2009
1
Keluarga mampu menjelaskan pengartian, tanda dan gejala serta penyebabnya dari penyakit TB paru
Mengevaluasi pendkesh yang telah diberikan, memberikan pendkesh ulang pada keluarga mengenai penyakit TB paru, membuka tanya jawab, mengevaluasi hasil pendkesh
S     :     Keluarga mengatakan bahwa TB paru itu bisa menular, keluarga mengatakan sudah lupa apa yang dijelaskan kemarin, keluarga menanyakan bagaimana cara perawatan pada penderita TB paru
O    :     Keluarga kooperatif, mau memperhatikan pendidikan kesehatan dari perawat, keluarga mudah lupa  



Keluarga dapat mengambil keputusan tentang tindakan yang tepat.



3 Jan 2009

1
Keluarga mampu melakukan perawatan pada anggota keluarga dengan TB paru
Menajarkan batuk efektif, menganjurkan keluarga untuk sering memeriksakan dahak, mengajarkan cara mengeluarkan dahak dengan minum air hangatdan manis pada malam hari sebelum tidur
S     :     Keluarga mengatakan sangat senang sekali diajarkan cara batuk yang benar dan efektif, keluarga mengatakan akan sering memeriksakan dahaknya,keluarga sangat berterimakasih sudah diajari semuanya
O  :       Keluarga kooperatif, keluarga memperhaikan pada waktu diberikan pendidikan kesehatan, pendkesh hanya dihadiri oleh Ny.N dan An.D



2
Keluarga dapat memenuhi makanan yang bergizi yang dibutuhkan oleh tubuh terutama tinggi kalori tinggi protein (TKTP)
Memberi informasi tentang apa itu makanan bergizi dan kegunaan bagi tubuh.
S     :     Ny. N mengatakan kalau makanan yang bergizi adalah makan yang terdiri dari 4 sehat 5 sempurna. Ny. N mengatakan bahwa dikeluarganya sudah sering mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna. Makan sehari-harinya sering mengkonsumsi nasi, sayur, tahu, tempe, telur, ikan sebulan sekali menyempatkan untuk beli daging, minumnya setiap pagi hari susu, dan di meja makannya juga disediakan buah-buahan. 
O    :     Ny. N kooperatif.


2
Keluarga dapat menjaga kebersihan lingkungan rumah dengan cara membuang dahak (sputum) dengan benar.
Menjelaskan cara membuang dahak (sputum) dengan benar.
S     :     Ny. N mengatakan sudah paham yaitu dengan cara di buang dengan air sampai bersih, kalau dibuang di luar rumah langsung ditutup dengan pasir dan kalau dibuang di tempat kaleng pembuangan sputum harus ditutup rapat.
O    :     Klien sudah memahami


1, 2
Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
Memotivasi Ny. N untuk mengontrol diri ke Puskesmas atau Rumah Sakit.
S     :     Ny. N mengatakan bersedia untuk mengontrol diri ke Puskesmas / rumah sakit dan Ny. N mengatakan akan membawa anak-anaknya ke tempat pelaanan kesehatan untuk diperiksa, agar kesehatannya terjaga. 
O    :     Klien tampak semangat, klien kooperatif.




H.   Evaluasi Sumatif
No
Tgl/ Jam
Evaluasi Sumatif
Ttd

4 Jan 2009
S    :   Ny. N dapat menyebutkan pengertian, penyebab, cara pencegahan, penularan penyakit TBC paru hanya bisa menyebutkan 1 saja, cara pengobatan tidak tahu (Ny. N lupa). Ny. N ingat bahwa apabila ada tanda-tanda kekambuhan harus segera memeriksakan diri ke dokter. Keluarga mengatakan masih ingat cara batuk efektif
O   :   Ny. N kooperatif, pengetahuan Ny. N bertambah.
A   :   Masalah teratasi sebagian
P    :   Lanjutkan intervensi.



S    :   Ny. N dapat mengatakan sudah mengerti kalau makanan yang bergizi sangat berguna bagi kesehatan, Ny. N dapat menyebutkan apa saja yang termasuk dalam makanan yang bergizi serta dapat  menyebutkan syarat rumah yang sehat dan manfaat rumah yang sehat. Ny. N paham caranya membuang sputum agar tidak terjadi penularan, Ny. N juga paham kalau lingkungan dapat mempengaruhi terjadinya penularan penyakit. 
O   :   Ny. N kooperatif
A   :   Masalah teratasi sebagian
P    :   Lanjutkan intervensi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar