LAPORAN
PENAHULUAN
ASKEP
KLIN STROKE NON HEMORAGIK DENGAN MASALAH
KEBUTUHAN
NUTRISI DI RUANG YUDISTIRA RSUD KOTA SEMARANG
A
PENGERTIAN
Menurut WHO stroke adalah adanya
tanda-tanda klinik yang berkembang cepat
akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang
berlangsung selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya
penyebab lain yang jelas selain vaskuler. (Hendro Susilo, 2000).
Sedangkan menurut Pahria, (2004) Stroke
Non Haemoragik adalah cedera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah
otak terjadi akibat pembentukan trombus di arteri cerebrum atau embolis yang
mengalir ke otak dan tempat lain di tubuh.
Stroke non hemoragik merupakan proses
terjadinya iskemia akibat emboli dan trombosis serebral biasanya terjadi
setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari dan tidak
terjadi perdarahan. (Arif Muttaqin, 2008, hlm. 130).
B.
ETIOLOGI
Menurut Baughman, C Diane.dkk (2000) stroke
biasanya di akibatkan dari salah satu tempat kejadian, yaitu:
1. Trombosis
(Bekuan darah di dalam pembuluh darah otak atau leher).
2. Embolisme
serebral (Bekuan darah atau material lain yang di bawa ke otak dari bagian otak
atau dari bagian tubuh lain).
3. Hemorargik
cerebral(Pecahnya pembuluh darah serebral dengan perlahan ke dalam jaringan otak atau ruang
sekitar otak). Akibatnya adalah gangguan suplai darah ke otak, menyebabkan
kehilangan gerak, pikir, memori, bicara, atau sensasi baik sementara atau
permanen.
Penyebab
lain terjadinya stroke non hemoragik adalah :
1. Aterosklerosis
Terbentuknya aterosklerosis
berawal dari endapan ateroma (endapan lemak) yang kadarnya berlebihan dalam
pembuluh darah. Selain dari endapan lemak, aterosklerosis ini juga mungkin
karena arteriosklerosis, yaitu penebalan dinding arteri (tunika intima) karena
timbunan kalsium yang kemudian mengakibatkan
bertambahnya diameter pembuluh darah dengan atau tanpa mengecilnya
pembuluh darah.
2. Infeksi
Peradangan juga
menyebabkan menyempitnya pembuluh darah, terutama yang menuju ke otak.
3. Obat-obatan
Ada beberapa jenis
obat-obatan yang justru dapat menyebabkan stroke
seperti: amfetamin dan
kokain dengan jalan mempersempit lumen pembuluh darah ke otak.
4. Hipotensi
Penurunan tekanan darah
yang tiba-tiba bisa menyebabkan
berkurangnya aliran darah ke otak, yang biasanya menyebabkan seseorang
pingsan. Stroke bisa terjadi jika hipotensi ini sangat parah dan menahun.
Sedangkan faktor resiko
padastroke(Baughman, C Diane.dkk, 2000):
1. Hipertensi
merupakan faktor resiko utama.
2. Penyakit
kardiovaskuler (Embolisme serebral mungkin berasal dari jantung).
3. Kadar
hematokrit normal tinggi (yang berhubungan dengan infark cerebral).
4. Kontrasepsi
oral, peningkatan oleh hipertensi yang menyertai usia di atas 35 tahun dan
kadar esterogen yang tinggi.
5. Penurunan
tekanan darah yang berlebihan atau dalam jangka
panjang dapat menyebabkan iskhemia serebral umum.
6. Penyalahgunaan
obat tertentu pada remaja dan dewasa muda.
7. Konsultan
individu yang muda untuk mengontrol lemak darah, tekanan darah, merokok kretek
dan obesitas.
8. Mungkin
terdapat hubungan antara konsumsi alkohol dengan stroke.
C.
PATOFISIOLOGI
Infark serebral adalah berkurangnya
suplai darah ke area tertentu di otak. Luasnya infark hergantung pada
faktor-faktor seperti lokasi dan
besarnya pembuluh daralidan adekdatnya sirkulasi kolateral terhadap area
yang disuplai oleh pembuluh darah yang tersumbat. Suplai darah ke otak dapat
berubah (makin lambat atau cepat) pada gangguan lokal (trombus, emboli,
perdarahan, dan spasme vaskular) atau karena gangguan umum (hipoksia karena
gangguan pant dan jantung). Aterosklerosis sering sebagai faktor penyebab
infark pad-a otak. Trombus dapat berasal dari plak arterosklerotik, atau darah
dapat beku pada area yang stenosis,
tempat aliran darah mengalami pelambatan atau terjadi turbulensi (Muttaqin,
2008).
Trombus dapat pecah dari dinding
pembuluh darah terbawa sebagai emboli dalam aliran darah. Trombus mengakihatkan
iskemia jaringan otak yang disuplai oleh
pembuluh darah yang bersangkutan dan edema dan kongesti di sekitar area. Area
edema ini menyebabkan disfungsi yang lebih besar daripada area infark itu
sendiri. Edema dapat berkurang dalam beberapa jam atau kadang-kadang sesudah beberapa hari. Dengan berkurangnya edema
klien mulai menunjukkan perbaikan. Oleh karena trombosis biasanya tidak fatal jika
tidak terjadi perdarahan masif. Oklusi pada pembuluh darah serebral oleh
embolus menyebabkan edema dan nekrosis diikuti trombosis. Jika terjadi septik
infeksi akan meluas pada dinding pembuluh darah maka akan terjadi abses atau
ensefalitis, atau jika sisa infeksi berada pada
pembuluh darah yang tersumbat . menyebabkan dilatasi aneurisma pembuluh darah. Hal ini akan menyebabkan perdarahan
serebral, jika aneurisma pecah atau ruptur (Muttaqin, 2008).
Perdarahan pada otak disebabkan oleh
ruptur arteriosklerotik clan hipertensi pembuluh darah. Perdarahan
intraserebral yang sangat luas akan lebih sering menyebabkan kematian di
bandingkan keseluruhan penyakit serebro
vaskulai; karena perdarahan yang luas terjadi destruksi massa otak, peningkatan
tekanan intrakranial dan yang lebih
berat dapat menyebabkan herniasi otak pada falk serebri atau lewat
foramen magnum (Muttaqin, 2008).
Kematian dapat disebabkan oleh kompresi
batang otak, hernisfer otak, dan perdarahan batang otak sekunder atau ekstensi
perdarahan ke batang otak. Perembesan
darah ke ventrikel otak terjadi pada sepertiga kasus perdarahan otak di nukleus
kaudatus, talamus, dan pons (Muttaqin, 2008).
Jika sirkulasi serebral terhambat, dapat
berkembang anoksia serebral: Perubahan yang disebabkan oleh anoksia serebral
dapat reversibel untuk waktu 4-6 menit. Perubahan ireversibel jika anoksia
lebih dari 10 menit. Anoksia serebral dapat terjadi oleh karena gangguan yang
bervariasi salah satunya henti jantung (Muttaqin, 2008).
D.
MANIFESTASI
KLINIK
Menurut Smeltzer dan Bare, (2002) Stroke
menyebabkan berbagai deficit neurologik, gejala muncul akibat daerah otak
tertentu tidak berfungsi akibat
terganggunya aliran darah ke tempat tersebut. bergantung pada lokasi lesi
(pembuluh darah mana yang tersumbat), ukuran area yang perfusinya tidak
adekuat, dan jumlah aliran darah kolateral (sekunder atau aksesori). Gejala
tersebut antara lain :
a. Umumnya
terjadi mendadak, ada nyeri kepala
b. Parasthesia,
paresis, Plegia sebagian badan
c. Stroke
adalah penyakit motor neuron atas dan mengakibatkan kehilangan control volunter
terhadap gerakan motorik. Di awal tahapan stroke, gambaran klinis yang muncul
biasanya adalah paralysis dan hilang
atau menurunnya refleks tendon dalam
d. Dysphagia
e. Kehilangan
komunikasi
f. Gangguan
persepsi
g. Perubahan
kemampuan kognitif dan efek psikologis
h. Disfungsi
kandung kemih
E.
PENATALAKSANAAN
Menurut Smeltzer dan Bare, (2002)
penatalaksanaan stroke dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Phase
Akut :
1. Pertahankan
fungsi vital seperti : jalan nafas, pernafasan, oksigenisasi dan sirkulasi.
2. Reperfusi
dengan trombolityk atau vasodilation : Nimotop. Pemberian ini diharapkan
mencegah peristiwa trombolitik / emobolik.
3. Pencegahan
peningkatan TIK. Dengan meninggikan kepala 15-30 menghindari flexi dan rotasi
kepala yang berlebihan, pemberian dexamethason.
4. Mengurangi
edema cerebral dengan diuretik
5. Pasien
di tempatkan pada posisi lateral atau semi telungkup dengan kepala tempat tidur
agak ditinggikan sampai tekanan vena serebral berkurang
b. Post
phase akut
1. Pencegahan
spatik paralisis dengan antispasmodik
2. Program
fisiotherapi
3. Penanganan
masalah psikososial
F.
KONSEP
KEBUTUHAN DASAR NUTRISI
1. Konsp
Dasar Kebutuhan Nutrisi
a. Pengertian
Nutrisi
adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nancy Nuwer Konstantinides).
Jumlah
dari seluruh interaksi antara organisme dan makanan yang dikonsumsinya
(Cristian dan Gregar 1985). Dengan kata lain nutrisi adalah apa yang manusia
makan dan bagaimana tubuh menggunakannya.
Masyarakat
memperoleh makanan atau nutrien esensial untuk pertumbuhan dan pertahanan dari
seluruh jaringan tubuh dan menormalkan fungsi dari semua proses tubuh.
Nutrien
adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan
diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh.
b. Jenis-jenis
Nutrisi
1. Protein
1. Protein
Protein
sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Beberapa
sumber protein berkualitas tinggi adalah: ayam, ikan, daging, babi, domba,
kalkun, dan hati. Beberapa sumber protein nabati adalah: kelompok kacang polong
(misalnya buncis, kapri, dan kedelai), kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Protein
merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur
nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis
oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian
akan diserap oleh usus.
2. Karbohidrat
Karbohidrat
memberikan energi kepada bayi. Sereal dan roti merupakan sumber karbohidrat
yang baik. Sebaiknya orangtua memilih sereal yang diperkaya zat besi, terutama
untuk bayi yang disusui, untuk mencegah timbulnya anemia karena kekurangan zat
besi.
Karbohidrat
adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen.
Karbohidrat dibagi atas :
o
Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang
terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida
(molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa +
glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).
o
Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak molekul
glukosa.
o
Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat
dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat
meningkatkan volume feces.
3. Nukleotida
Nukleotida
meningkatkan respons imun dan memperkecil kemungkinan terjadinya diare pada
bayi. Sekalipun tubuh dapat memproduksi nukleotida, bayi-bayi tetap membutuhkan
penambahan nukleotida untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhannya yang cepat.
Makanan pada awal masa sapih bukan sumber nukleotida yang baik. Beberapa
susu-lanjutan telah diperkaya dengan nukleotida.
Susu-lanjutan
premium dari Wyeth, yaitu PROMIL* GOLD, diperkaya dengan 5 nukleotida yang
bermanfaat.
4. Lemak
Lemak
merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan
gliserol dengan asam-asam lemak. Fungsi lemak :
o
Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan mem berikan
9 kal/gr
o Ikut serta membangun jaringan tubuh.
o Perlindungan.
o Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah
kehilangan panas dari tubuh.
o
Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah
timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.
o Vitamin larut dalam lemak.
5. AA
Dan DHA
Asam
arakhidonat (AA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA) adalah dua asam lemak penting,
khususnya dalam masa pertumbuhan otak bayi yang berlangsung sangat pesat selama
6 bulan kedua kehidupan. Pada periode ini, AA dan DHA berperan besar dalam
perkembangan mental dan daya lihat bayi. Karena sebagian besar makanan sapihan
mengandung sedikit AA dan DHA, susu-lanjutan yang diperkaya dengan AA dan DHA
akan menjadi sumber penting dua asam lemak ini.
6. Vitamin
Vitamin
adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai
katalisator proses metabolisme tubuh.
Berikut ini rincian
dari beberapa vitamin dan penting:
1.
Vitamin C: Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan berbagai sayuran.
Mereka memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa zat kimia dan menggerakkan
zat kimia lain (salah satu anggota grup vitamin B, misalnya) agar dapat
digunakan tubuh. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi. Mereka yang
kekurangan vitamin C bisa menderita kelemahan tulang, anemia, dan gangguan
kesehatan lainnya.
2.
Vitamin D: Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin D, bahkan pada
sejumlah anak, kebutuhan vitamin ini
sudah terpenuhi dengan bantuan sinar matahari. Vitamin D sangat penting karena
membantu kalsium masuk ke tulang. Inilah sebabnya mengapa vitamin D kadang
ditambahkan ke dalam susu sapi (disebut susu yang telah “diperkaya”).
Sayangnya, banyak produk susu olahan yang digemari anak-anak justru tidak
diperkaya dengan vitamin D. Keju dan yogurt
kaya kalsium tetapi tidak mengandung vitamin D. Makanan yang diperkaya
vitamin D lebih baik daripada suplemen vitamin. Anak-anak yang mengkonsumsi
diet rendah vitamin D bisa menderita ricketsia, suatu penyakit yang melemahkan
tulang atau menjadikan tulang cacat.
3.
Vitamin A: Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan
dalam proses kerja sel tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A akan
menderita rabun senja serta gangguan pertumbuhan. Mereka juga rentan terhadap
infeksi. Sumber vitamin A antara lain: telur, keju, dan hati.
4.
Vitamin B-kompleks: Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu
terbentuknya sel-sel otak bayi. Vitamin B1 dan niasin (salah satu anggota
B-kompleks) membantu sel tubuh menghasilkan energi. Vitamin B6 membantu tubuh
melawan penyakit dan infeksi. B12 digunakan dalam pembentukan sel darah merah.
Kecukupan vitamin B-kompleks membantu mencegah kelambatan pertumbuhan, anemia,
gangguan penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan jantung. Makanan seperti
misalnya roti, padi-padian, dan hati banyak mengandung vitamin B-kompleks.
Setiap anggota vitamin B-kompleks bersumber dari makanan tertentu misalnya: B1
dari kacang buncis dan daging babi; B12 dari daging, ikan, telur, dan susu.
5.
Zat besi: Banyak proses dalam tubuh yang membutuhkan zat besi, termasuk
diantaranya mengangkut oksigen ke dalam sel. Pertumbuhan fisik dan mental bayi
yang berlangsung sangat cepat menyebabkan kebutuhan zat besi pun bertambah
banyak. Sayangnya, makanan padat masa sapih serta susu sapi hanya mengandung
sedikit zat besi. Selain jumlahnya sedikit, zat besi dalam susu sapi pun sulit
diserap oleh tubuh bayi. Fakta menunjukkan adanya kaitan yang erat antara
penggunaan susu sapi dengan defisiensi zat besi dan anemia yang terjadi pada
anak-anak sampai usia 24 bulan. Defisiensi zat besi pada awal kehidupan anak
berakibat buruk pada perkembangan mentalnya, yang tidak dapat diperbaiki lagi.
Untuk memastikan asupan cukup zat besi, para ahli merekomendasikan penggunaan
susu-lanjutan yang diperkaya dengan zat besi. PROMIL GOLD telah diperkaya
dengan zat besi dalam jumlah yang tepat untuk membantu mencegah defisiensi
mineral ini.
6. Seng: Banyak hormon dan zat kimia tubuh yang
disebut enzim dapat berfungsi dengan adanya seng. Mineral seng juga berperan
dalam pertumbuhan bayi.
7.
Kalsium: Kalsium adalah mineral yang diperlukan dalam pertumbuhan tulang.
Menurut penelitian, anak-anak harus mendapatkan kalsium dalam jumlah cukup
melalui makanan untuk mengurangi resiko patah tulang bila terjadi kecelakaan di
kemudian hari.
8.
Mineral Dan Air Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian
enzim, dan sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral
merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka
mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus
disediakan lewat makanan. Tiga fungsi mineral :
o
Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.
o
Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh ;
contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
o Bahan dasar enzim dan protein.
c. Proses
Metabolisme Dalam Tubuh Proses Pencernaan Dan Penyimpanan Nutrisi
1.
Mulut
Mulut
merupakan bagian awal dari saluran pencernaan.Di dalam mulut makan mengalami
proses mekanis melalu pengunyahan yang akan membuat makanan daoat hancur sampai
merata yang dibantu oleh enzim aminase yang akan memecah amilium yang
terkandung dalam makanan menjadi maltosa.
2. Faring dan Esofagus
Faring
merupakan saluran pencernaan yng terletak dibelakang hidung,mulut,dan
laring.Faring berbentuk krucut dengan bagian terlebar di bagian atas hingga
vetebra serpvikal ke enam.Faring langsung berhubungan dengan esofagus.Esofagus
merupakan bagian yang berfungsi mengantarkan makanan dari faring menuju lambung
3. Lambung
Lambung
memiliki fungsi ,yaitu fungsi motoris serta fungsi sekresi dan
pencernaan.fungsi motoris lambung adalah sebagai reservoir untuk menampung
makanan sampai dicerna sedikit demi sedikit dan sebagai pencampur adalah
memecah makanan menjadi partikel-partikel kecil yang dapat bercampur dengan
asam lambung. Makanan berada pada lambung selama 2-6 jam kemudian bercampur
dengan getah lambung(cairan asam bening tak berwarna)yang mengndung 0,4% HCL
untuk mengsamkan semua makanan serta bekerja sebagai anti septik dan
disifektan.Dalam getah lambung terdapat beberapa enzim,diantaranya
pepsin,dihasilkan oleh pepsinogen serta berfungsi mengubah makanan menjadi
bahan yang mudah larut dan renin,berfungsi mebekukan susu atau membentuk kasein
dari kasinogen yang dapat larut.
4. Usus halus
Fungsi
usus halus pada umumyna adalah mencerna dan mengobserfasi chime dari
lambung.Zat-zat makanan ynag telah halus akan diabsorfsi di dalam usus halus
yaitu pada duodenum,dan disini terjadi absorfsi besi,kalsium dengan bantuan
vitamin D,vitamin A,vitamin D,E dan K dengan bantuan empedu dan asam folat.
5. Usus Besar
Usus
besar atau juga disebut dengan kalon merupakan sambungan dari usus halus yang
dimulai dari katup ileokalik yang merupakan tempat lewatnya makana.Fungsi utama
usus besar adalah mengobserfasi air(kurang lebih 90%)elektrolit,vitamin,dan
sedikit glukosa.Kapasitas obserpsi air kurang lebih 5000 cc/hari.Flora yang
terdapat dalam usus besar berfungsi untuk menyintesis vitamin K dan B yang
memungkinkan pembusukan sisa-sisa makanan yang akan dikeluarkan.
2. Pengkajian
Fokus Kebutuhan Nutrisi
Gejala:
nafsu makan hilang, mual dan muntah selama fase akut (peningkatan TIK).
Kehilangan sensasi rasa kecap pada lidah, pipi dan tenggorokan, disfagia.
Adanya riwayat diabetes, peningkatan lemak dalam darah.
Tanda:
kesulitan menelan (gangguan pada reflek palatum dan faringeal), dan obesitas
(faktor resiko).
3. Pathways
Keperwatan
Trombus,
Emboli Serebral
Sumbatan
aliran daran & O2 serebral
Infark jaringan
serebral
Himisfer kiri Infark
batang otak
Disfagia Nervus Nervus 5
9,10,11
Kerusakan
Menelan Kemampuan
menelan
Gangguan
Nutrisi Kurang
Dari Kebutuhan
4.
Diagnosa Keperawatan
Ketidakseimbangan
nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan menelan makanan (00002)
5.
Intervensi Dan Rasional
1. Tentukan
motivasi klien untuk mengubah kebiasaan makan
R: Motivasi klien
mempengaruhi dalam perubahan nutrisi
2. Ketahui
makanan kesukaan klien
R: Makanan kesukaan
klien untuk mempermudah pemberian nutrisi
3. Bantu
makan sesuai dengan kebutuhan klien
R: Membantu makan untuk
mengetahui perubahan nutrisi serta
untuk pengkajian
4. Stimulasi
bibir untuk membuka dan menutup mulut secara manual dengan menekan ringan
diatas bibir atau dibawah dagu jika diperlukan.
R: membantu dalam
melatih kembali sensorik dan meningkatkan kembali kontrolmuskular
5. Anjurkan
klien menggunakan sedotan minuman cairan
R: menguatkan otot fasial
dan otot menelan dan menurunkan resiko terjadinya tersedak
6. Ciptakan
lingkungan yang menyenangkan untuk makan
R: Menciptakan
lingkungan untuk kenyamanan istirahat klien serta utk ketenangan dalam
ruangan/kamar
7. Kolaborasi
dalam pemberian nutrisi melalui parenteral dan makanan melalui selang
R: mungkin diperlukan
untuk memberikan cairan pengganti dan juga makanan jika klien tidak mampu untuk
memasukkan segala sesuatu melalui mulut
G.
DAFTAR
PUSTAKA
Doengoes,
Marilynn E, Jacobs, Ester Matasarrin. Rencana asuhan keperawatan: pedoman untuk
perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien 2000. Jakarta : penerbit Buku
Kedokteran EGC
Brunner
and Suddarth, 2002. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 volume 2 Penerbit
Jakarta: EGC
Wilkinson,
Judith.(2008).
Buku
Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 7. Penerbit Buku Kedokteran (EGC). Jakarta
Herdman,
T.Heather (2011).
NANDA
International Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2009-2011. Penerbit
Buku Kedokteran (EGC). Jakarta
Kamus
Saku Kedokteran Dorland Cetakan I. BukuKedokteran EGC: Jakarta Akperppnisolo.
2008, Sistem Persarafan Stroke Non Hemoragik.
LAPORAN
PENAHULUAN
ASKEP
KLIN STROKE NON HEMORAGIK DENGAN MASALAH
KEBUTUHAN
NUTRISI DI RUANG YUDISTIRA RSUD KOTA SEMARANG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar